Usai PDIP Tetapkan Capres Ganjar, Dukungan Partai dan Masyarakat Terus Mengalir

Bagikan Berita Ini

JAKARTA , – Pada 21 April 2023, bertepatan Hari Kartini, Jum’at 30 Ramadhan 14441 H, pada saat hari baik bulan baik di rumah Presiden Pertama RI Bung Karno di Batu Tulis Bogor, Hj. Megawati Soekarno Putri, Ketum PDI Perjuangan yang juga Presiden RI ke 5 menetapkan Calon Presiden RI 2024 Ganjar Pranowo, dengan dihadiri Presiden saat ini Ir. Joko Widodo.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar – Puan (LGP), H. Mochtar Mohamad melalui keterangannya, Kamis (27/4).

“Gelombang air sungai di bawah Istana Batu Tulis Bogor seakan menyaksikan dan mendorong gelombang dukungan untuk Capres Ganjar Pranowo,” ujarnya.

M2, sapaan akrab Mochtar Mohamad, satu hari setelah diumumkan tepatnya di Hari Raya Idul Fitri, Partai Hanura menyatakan dukungan ke Capres Ganjar Pranowo. Sebelumnya Partai PSI sudah menyatakan dukungan dan kemarin di Rapim PPP di Yogja telah diputuskan Capresnya Ganjar Pranowo. Sampai saat ini partai yang sudah resmi mengusung adalah PDI Perjuangan 128 kursi, PPP 19 Kursi dan sudah mendukung Partai Hanura dan PSI, imbuh Bacaleg DPR RI Dapil Kab. Bogor ini.

Lebih jauh Mochtar menyebutkan, malam ini rencana pertemuan Partai Koalisi KIB rasanya juga mengarah dukungan ke Ganjar Pranowo karena saat PAN rakor di Semarang DPW-nya sudah menyuarakan dukungan ke Ganjar Pranowo. Di Open House Lebaran rumah Mas Ganjar Pranowo di Tawangmangu didatangi gelombang rakyat sekitar 6000 an yang antri salaman degan capresnya, tandas Mochtar.

“Gelombang dukungan ke Capres Ganjar Pranowo ini mampu menggoyang koalisi Parpol yang sudah terbentuk seperti KIB. Bisa jadi Koalisi Kebangsaan (Gerindra dan PKB) tertarik apabila Gus Muhaimin tidak jadi cawapres. Di Koalisi Perubahan yang sampai saat ini belum deklarasi bersama Nasdem, Demokrat, PKS untuk Capres Anies Baswedan, ini juga rentan gelombangnya ke Ganjar Pranowo. Seandainya UUD 1945 membolehkan Pilpres satu pasang, maka bisa terjadi Pilpres 2024 hanya diikuti sepasang capres,” papar Mochtar.

Sementara itu, kata dia, kehadiran Presiden Jokowi di Batu Tulis punya nilai tersendiri, dimana akhir-akhir ini dia ditafsirkan publik mengendors capres, dan Megawati saat itu menekankan disiplin kader.

“Dengan demikian, tidak ada lagi endorsmen capres dari Presiden Jokowi. Hanya Ganjar Pranowo. Mungkin restu soal cawapres, itu pun semua keputusan di Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri,” katanya.

Sampai saat ini di hari ke 7 setelah penetapan Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo belum ada konsultan lembaga riset yang mensurvei dampaknya.

“Saya menduga di papan atas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan terjadi perubahan signifikan. Bisa saja Ganjar Pranowo unggul jauh 2 digit di atas Prabowo dan Anies.
Begitu juga fenomena baru muncul di pemilih parpol lain. Ganjar Pranowo unggul hampir di semua Parpol preferensi pemilih Parpol terhadap capres kecuali Parpol Gerindra,” imbuhnya.

Sementara itu, kata dia, efek ekor jas terhadap Parpol Pengusung Ganjar Pranowo dinilai sangat Menjanjikan. “Itu bisa diuji secara periodik lewat survei, minimal Parpol di DPR RI saat ini yang mengusung Ganjar Pranowo lolos parliamentary threshold 4%,” pungkasnya.

(Rdwn/Taufik BS).


Bagikan Berita Ini

Berita Terkait