Terbaru

Memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2023

Memperingati Hari Kontrasepsi se-Dunia Tahun 2023. Kegiatan berlangsung di Lapangan Rajawali Kota Cimahi Senin 23/10.

 

BANDUNG,- Memperingati Hari Kontrasepsi Se-dunia Tahun 2023 di hadiri oleh Ketua Umum Persit Chandra Kirana TNI AD Ny. Rahma Dudung Abdurahman dengan di dampingi Komandan Kodim 0609/ Cimahi Letkol Arm Boby, S.I.P., beserta Rombongan serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Adapun Tema dihari Hari Kontrasepsi Sedunia adalah: “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting”. Bertempat di Lapangan Rajawali Kota Cimahi, Senin (23/10/2023).

Dalam acara tersebut Ketua Umum Persit Chandra Kirana TNI AD Ny. Rahma Dudung Abdurahman juga mendeklarasikan gerakan ASI di lingkungan TNI AD, ASN dan keluarga, tepat pada Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia.                                

Kepala BKKBN Pusat Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo,Sp.,OG(K) mengapresiasi jajaran TNI AD atas tercapainya target 1,5 juta pelayanan KB hasil kolaborasi antara Fasilitas Pelayanan Kesehatan TNI AD dan BKKBN Provinsi di seluruh Indonesia. Tercatat, dalam kolaborasi Pekan Pelayanan KB mencapai 1,6 juta akseptor.

“Pelayanan KB bukti nyata bahwa masalah stunting tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. Tetapi memerlukan kerja sama semua elemen masyarakat”, kata dr. Hasto

 

Memperingati Hari Kontrasepsi se-Dunia Tahun 2023

 

Sementara Ketua umum Persit KCK dalam sambutannya mengatakan keberperanannya TNI AD dalam berbagai bidang. Terutama diantara pemangku kepentingan dalam program percepatan penurunan stunting. Sesuai amanah pada peraturan Presiden No.72 Tahun 2022 pada puncak Hari Kontrasepsi Sedunia bersama BKKBN, ” ungkapnya.

Menurutnya capaian ASI berdasarkan data SSGI 2022 dari 334.848 balita berdasarkan survey didapatkan 58.1 persen mulai menyusui segera setelah lahir. Inisiasi menyusu dini (IMD) dan sebesar 52.2 persen mendapatkan perlindungan ASI eksklusif namun masih terdapat sebesar 21.6 persen balita yang mengalami Stunting. Risiko Sunting dapat meningkat 14.4 akibat kegagalan menyusui pada 3 bulan pertama kelahiran, ” ujarnya.

Lanjutnya kita menyadari bahwa setiap ibu memerlukan lingkungan yang positif agar mampu memberikan inisiasi menyusui dini, menyusui ekslusif san di teruskan dengan menyusui hingga dua Tahun atau lebih. (red)

Ikuti perkembangan berita terkini Reportase Jabar Satu di Google News 

Bagikan Berita Ini

This website uses cookies.