Terpadunya Program Citarum Harum Dan Program KRPL Sub 01 Sektor 7 Satgas Citarum

Bagikan Berita Ini

KABUPATEN BANDUNG , – Program Citarum Harum selalu dikumandangkan atau disosialisasikan secara terus menerus di seluruh jajaran Sektor 7 Satgas Citarum kepada warga masyarakat di wilayah Sub Sektornya masing-masing.

Dengan cara sosialisasi dan edukasi ini maka secara tidak langsung memberikan pelajaran kepada warga masyarakat tentang peduli lingkungan agar selalu bersih khususnya Sungai Citarum.

Dalam rentang waktu tiga tahun berjalan jajaran Sektor 7 sudah banyak yang dilakukan, baik kepada warga masyarakat maupun Kelompok Wanita Tani (KWT), Karang Taruna dan kelompok-kelompok komunitas lainnya.

Dansektor 7 Kolonel Inf Jefson Marisano menuturkan, Peduli dan menjaga lingkungan tugas bersama, menjaga agar lingkungan selalu bersih baik di Sungai Citarum dan anak sungainya serta melakukan edukasi ketahanan pangan di bantaran Sungai Citarum.

Lebih lanjut dikatakannya, Sub 01 Sektor 7 Satgas Citarum dengan program Citarum Harumnya juga memadukan dan mengembangkan kegiatan optimalisasi pemanfaatan bantaran sungai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di RW. 04 Kampung Bojongasih Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Senin (13/9/2021).

Pengembangan KRPL merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengentaskan daerah rentan rawan pangan dengan mendorong masyarakat mampu memproduksi pangan sendiri. Terlihat bahwa bantaran Sungai Citarum Sub 01 Sektor 7 yang dikomandoi oleh Serma Erfin bersama anggota dan para Relawan Citarum.

>> Serbuan Vaksin, Touring Pangdam III/Siliwangi di Wilayah Jabar

Dulunya bantaran sungai kumuh dan penuh sampah kini tempatnya bisa dijadikan arena bermain, arena olah raga, rumah maggot, budidaya ikan lele, tempat kegiatan RT/RW, kebun sayur-sayuran dan kebun buah. Kini sedang dibangun rumah ketahanan pangan yang sangat sederhana sekali ukuran 5 m x 3 m, dibangun disamping rumah maggot.

Melalui KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) diharapkan asupan gizi keluarga dapat dipenuhi dengan mengoptimalkan lahan bantaran sungai untuk ditanami aneka sayuran, sehingga nutrisi keluarga menjadi beragam, bergizi seimbang dan aman.

Dengan membaiknya status gizi keluarga, otomatis ketahanan pangan dan masyarakat semakin meningkat. Desa yang tadinya rentan rawan pangan, statusnya akan semakin meningkat. (Red)


Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait