Jumat, 4 Oktober 2024

Garap Lahan Kritis, Ekosistem Terjaga, Ekonomi Meningkat

KARAWANG , – Dansektor 17 Kolonel Arh Tri Sugiyanto bersama Satgas Citarum Harum, garap lahan kritis yang berada di Subdenzibang 083/III Karawang Kampung Sapta Marga, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang dengan menanam pohon pepaya jenis California.

Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III/Slw Kolonel Inf. Arie Tri Hedhianto memalui sambungan telepon pada Minggu, (17/7/2022).

Lanjutnya mengatakan, kegiatan penanaman pohon papaya tersebut selain upaya pemanfaatan lahan kritis atau tidak produktif menjadi produktif, juga sebagai upaya memelihara ekosistem di sepanjang bantaran sungai Citarum yang menjadi tanggungjawabnya, dengan harapan adanya keseimbangan antara ekosistem sungai itu sendiri dengan ekosistem yang ada di darat (bantaran sungai).

“Dansektor 17 bersama Satgas, melakukan penanaman pohon pepaya pada tahap awal ditanam awal sebanyak 100 pohon. Bibit pohon yang ditanam merupakan hasil observasi yang dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB),” ujarnya.

Sesaat sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami pohon pepaya terlebih dahulu ditaburi Bios 44 DC yang telah difermentasi supaya tanah menjadi subur juga diharapkan pohon yang akan ditanam berkembang dengan maksimal.

Di tempat terpisah, Dansektor 17 mengatakan, bahwa penanaman dilanjutkan dengan pemeliharaan pohon papaya tersebut, merupakan kegiatan rutin dilakukan Sektor 17, dilakukan di sela-sela kegitan pokok pembersihan Sungai Citarum.

Menurut Dansektor, kegiatan budidaya pohon pepaya merupakan usaha pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi produktif, sekaligus sebagai sarana mengedukasi warga masyarakat sekitar untuk memanfaatkan lahan dengan sebaik mungkin, sehingga mampu menambah nilai ekonomis, paling tidak untuk pemenuhan kebutuhan buah jenis papaya, tidak perlu lagi mengeluarkan uang. Selain itu juga dalam rangka mensosialisasikan Bios 44 DC.

“Sektor 17 akan terus melakukan penanaman pohon pepaya atau pohon lainnya yang dapat memberikan nilai manfaat bagi masyarakat selama masih adanya lahan-lahan yang tidak produktif atau kritis dengan memanfaatkan inovasi Bios 44 DC,” pungkasnya. (Red)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait