Minggu, 6 Oktober 2024

Kutuk Pelaku Korupsi,Tokoh Adat Papua: Jangan Lecehkan Hak Rakyat!

PAPUA , – Dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberantas korupsi di wilayah Papua terus berdatangan. Kali ini disuarakan oleh tokoh adat Sentani, Boas Assa Enoch.

Ondoafi Sosiri ini meminta kepada anak-anak Papua yang menjadi memimpin masyarakat, entah sebagai Gubernur, Bupati, atau jabatan apa saja untuk menjaga dengan baik hak-hak rakyat.

Disebutkan bahwa, dana milyaran rupiah yang sedang diuber-uber oleh KPK saat ini, entah hilang dimana.

“Sebagai anak negeri dan sebagai orang Indonesia, saya mengutuk hal itu. Hak-hak masyarakat diinjak-injak, diperkosa. Itu dosa!,” ungkap Boas melalui keterangannya, Sabtu (1/10).

 

>> Webinar Universitas Paramadina dan Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) – 29 September 2022

 

Menurutnya, jika dana-dana hak rakyat tidak dapat dipertanggung jawabkan dengan baik kepada masyarakat, masyarakat juga yang akan dirugikan.

“Dengan dana-dana itu, mereka bisa mensuplay senjata. Senjata tidak bisa masuk sendiri, pasti ada dalang. Ada dalang, barang itu ada,” ungkap Boas.

Tokoh adat Sentani berusia 70 tahun ini, secara khusus meminta kepada Gubernur Lukas Enembe harus berjiwa besar.

“Kalau mau membela diri, dipanggil, datang, bicara langsung. Jangan begitu dipanggil pakai tenaga apa segala untuk memback up, Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Jangan jadi pengecut, harus gentelmen,” tegas Boas.

Dirinya juga mengimbau warga yang menjaga Lukas Enembe di rumah kediamannya, untuk tidak menghalang-halangi upaya KPK.

“Tidak usah menghalangi aparat yang datang. Mereka datang untuk menjemput Pak Gubernur. Ijinkan beliau pergi untuk pertanggung jawabkan itu semua. Beliau tidak akan diapa-apakan. Hukum menjamin. Sekali lagi hukum menjamin. Jangan bertindak bodoh,’’ tegas Boas.

 

>> Moderasi Beragama, Upaya Merawat Toleransi Umat beragama di Bali

 

(Red)

Bagikan Berita Ini
Array

Berita Terkait