BANDUNG , – Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Suntana M.Si melaksanakan kegiatan Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Lodaya 2021 bersama Menko PMK, Menhub RI dan FKPD Prov Jabar, Gubernur Jabar, Pangdam III/Siliwangi dan sejumlah pejabat lainnya, Kamis 16/12/2021.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di wilayah hukum Polda Jabar, juga menjadi sarana untuk menyamakan peran serta sinergitas agar tercapai kerjasama yang baik dari seluruh pihak yang terlibat guna mewujudkan Kamtibmas yang tetap kondusif ditengah Pandemi Covid 19.
Menhub menyampaikan apresiasinya bahwa libur Natari yang melibatkan instansi terkait di Jabar mampu mengesampingkan ego sektoral.
Menurut Menhub Jabar memiliki beban yang sangat berat dalam menghadapi libur Nataru, yaitu arus lalu lintas, dimana wilayah Jabar banyak dilalui masyarakat yang akan liburan karena Jabar memiliki daerah objek wisata.
“Tiga titik yang menjadi perhatian Nasional ada di Jabar yaiti Tol Cikampek – Pejagan, kawasan puncak Bogor Cianjur dan garut” ujarnya.
Sementara Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan tidak akan menerapkan penyekatan pada momen Natal dan tahun baru 2022.
>> Tiga Pilar Desa Bojongmalaka Tanam Pohon di Sub 06 Sektor 7 Satgas Citarum
“Pertama, menyampaikan pesan Presiden bahwa tidak ada penyekatan di jalan, yang ada pengetatan prokes, termasuk nanti pengecekan vaksin, antigen, dan lainnya,” ujar Ridwan Kamil, seusai rapat koordinasi di Polda Jabar.
Gubernur Jabar mengatakan, Jawa Barat memiliki tiga beban saat momen hari besar.
Mengatasi tiga beban tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jabar untuk melakukan pengetatan prokes di titik-titik tertentu.
“Titik pengetatan sudah disiapkan oleh Pak Kapolda Jabar, di titik-titik yang selalu menjadi daerah padat, perlengkapan edukasi dan paling penting adalah kebijakan pengetatan di destinasi pariwisata yang tentunya Pak Kapolda sudah menyiapkan personel untuk memastikan seleksi melalui aplikasi peduli lindungi itu dilakukan dengan baik.
Pihaknya juga akan mengurangi pergerakan dengan pelarangan bepergian ke luar kota untuk PNS kecuali kedinasan. “Sekolah juga tidak libur, pelarangan kegiatan perayaan pergantian tahun baru di hotel, outdoor dan jalanan,” katanya.
Menurut dia, jika semua persiapan berjalan baik dan masyarakatnya taat terhadap aturan, secara teori dua minggu setelah tahun baru tidak akan ada peningkatan kasus Covid-19.
“Di lapangan teori suka berbeda, makanya kami akan siaga satu, agar semua arahan Presiden berjalan dengan baik dan dimonitor epidemiologinya, insya Allah dua minggu setelahnya tidak ada penambahan kasus,” ucapnya.
Ridwan Kamil memastikan personel dari pemerintah daerah hingga Aparat TNI Polri bersiaga dilapangan ketika mobilitas masyarakat pada akhir tahun nanti.
(Red)